Karton Yogyakarta

Rahasia Kemegahan Keraton Yogyakarta Pesona Istana Sultan Penuh Budaya + HTM Hanya 15K!

Keraton Yogyakarta
Gambar : Karton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta Hadiningrat atau yang lebih dikenal dengan Keraton Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang wajib Anda kunjungi saat berada di Yogyakarta. Istana yang masih berfungsi sebagai tempat tinggal Sultan Yogyakarta ini menawarkan pengalaman unik untuk melihat langsung bagaimana kehidupan kerajaan Jawa yang masih lestari hingga saat ini.

Sejarah Singkat Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755 setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Sejak saat itu, Keraton Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan Kasultanan Yogyakarta.

Yang menarik, Keraton Yogyakarta bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi juga memiliki makna filosofis mendalam. Tata letak dan arsitekturnya dirancang berdasarkan konsep kosmologi Jawa yang menghubungkan Laut Selatan (Samudera Hindia), Keraton, dan Gunung Merapi dalam satu garis lurus imajiner yang disebut sebagai “sumbu filosofis”.

Lokasi dan Cara Mencapai Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta terletak di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuatnya mudah diakses dari berbagai penjuru kota:

  • Dari Malioboro: Berjalan kaki sekitar 15-20 menit ke arah selatan, atau naik becak dengan tarif sekitar Rp20.000-Rp30.000.
  • Dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA): Menggunakan taksi atau transportasi online dengan waktu tempuh sekitar 60-75 menit.
  • Dari Stasiun Tugu: Berjalan kaki sekitar 25-30 menit, atau naik becak/transportasi online.
  • Dengan Transportasi Umum: Naik Trans Jogja jurusan 1A, 1B, 2A, atau 2B dan turun di halte terdekat dengan Alun-alun Utara, kemudian berjalan kaki sekitar 5 menit.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Keraton Yogyakarta buka untuk umum setiap hari dengan jadwal sebagai berikut:

  • Senin – Kamis: 08.00 – 14.00 WIB
  • Jumat: 08.00 – 13.00 WIB
  • Sabtu – Minggu: 08.00 – 14.00 WIB

Harga tiket masuk Keraton Yogyakarta (per Mei 2025):

  • Wisatawan Domestik: Rp15.000 per orang
  • Wisatawan Mancanegara: Rp25.000 per orang
  • Biaya Kamera: Rp1.000 (tidak termasuk kamera smartphone)
    bisa kamu beli di sini
    Link Beli Tiket Masuk Keraton Jogja

Catatan Penting: Pada hari-hari tertentu, terutama saat ada upacara adat atau acara kerajaan, beberapa bagian Keraton mungkin tidak dapat diakses oleh pengunjung. Sebaiknya cek informasi terkini sebelum berkunjung.

Tata Tertib Berkunjung ke Keraton

Sebagai tempat yang masih berfungsi sebagai istana dan memiliki nilai sakral, ada beberapa tata tertib yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Keraton Yogyakarta:

  1. Berpakaian Sopan dan Rapi: Hindari pakaian terlalu pendek, ketat, atau terbuka. Sebaiknya kenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut.
  2. Tidak Berisik: Jaga volume suara Anda, terutama saat ada pertunjukan atau upacara berlangsung.
  3. Ikuti Petunjuk Pemandu: Beberapa area mungkin dibatasi aksesnya, patuhi petunjuk dari pemandu atau petugas.
  4. Hormati Tradisi: Jangan duduk di tempat yang tidak diperuntukkan untuk pengunjung, terutama di singgasana atau tempat sakral lainnya.
  5. Izin Saat Memotret: Meski diperbolehkan memotret, ada beberapa area yang tidak boleh difoto. Selalu tanyakan terlebih dahulu kepada pemandu.

Area dan Bangunan Utama di Keraton Yogyakarta

Kompleks Keraton Yogyakarta sangat luas dan terdiri dari berbagai bangunan dengan fungsi dan makna filosofis yang berbeda. Berikut beberapa area utama yang bisa Anda kunjungi:

1. Regol Keben (Gerbang Utama)

Gerbang utama yang menghubungkan Alun-alun Utara dengan kompleks Keraton. Arsitekturnya yang megah dengan ornamen khas Jawa menjadi spot foto favorit pengunjung.

2. Bangsal Pagelaran

Bangunan terbuka dengan atap limasan yang dulunya digunakan untuk pertemuan resmi antara Sultan dengan rakyatnya. Saat ini sering digunakan untuk pertunjukan seni dan upacara adat.

3. Siti Hinggil Lor (Tempat Duduk Tinggi Utara)

Area yang lebih tinggi dari sekitarnya, digunakan untuk upacara-upacara penting seperti penobatan Sultan dan Garebeg.

4. Kemandungan Lor

Area transisi antara Siti Hinggil dengan Kedhaton (area inti Keraton).

5. Kedhaton (Inti Keraton)

Pusat kompleks Keraton yang terdiri dari berbagai bangunan penting seperti:

  • Bangsal Kencana: Ruang singgasana utama Sultan
  • Prabayeksa: Tempat penyimpanan pusaka kerajaan
  • Gedhong Kuning: Kediaman pribadi Sultan
  • Keputren: Area khusus untuk keluarga wanita kerajaan

6. Museum Keraton

Bagian dari kompleks Keraton yang menampilkan koleksi benda-benda bersejarah milik Kasultanan Yogyakarta, seperti:

  • Kereta kencana
  • Senjata pusaka
  • Pakaian kebesaran Sultan
  • Foto-foto bersejarah
  • Gamelan kuno
  • Berbagai hadiah dari pemimpin negara lain

Pertunjukan dan Aktivitas Budaya di Keraton

Salah satu daya tarik utama Keraton Yogyakarta adalah berbagai pertunjukan seni dan aktivitas budaya yang masih rutin digelar:

1. Pertunjukan Wayang Golek

  • Jadwal: Minggu kedua setiap bulan, pukul 10.00 – 12.00 WIB
  • Lokasi: Bangsal Kasatriyan
  • Biaya: Sudah termasuk dalam tiket masuk

2. Pertunjukan Tari Klasik

  • Jadwal: Minggu pertama dan ketiga setiap bulan, pukul 10.00 – 12.00 WIB
  • Lokasi: Bangsal Sri Manganti
  • Biaya: Sudah termasuk dalam tiket masuk

3. Pertunjukan Gamelan

  • Jadwal: Minggu keempat setiap bulan, pukul 10.00 – 12.00 WIB
  • Lokasi: Bangsal Sri Manganti
  • Biaya: Sudah termasuk dalam tiket masuk

4. Upacara Adat Garebeg

Upacara adat besar yang diselenggarakan tiga kali dalam setahun untuk memperingati:

  • Garebeg Mulud (Maulid Nabi Muhammad SAW)
  • Garebeg Syawal (Idul Fitri)
  • Garebeg Besar (Idul Adha)

Selama upacara ini, gunungan (tumpukan makanan berbentuk kerucut) dibawa dari Keraton ke Masjid Gedhe Kauman untuk dibagikan kepada masyarakat.

Koleksi Pusaka dan Benda Bersejarah

Keraton Yogyakarta menyimpan berbagai pusaka dan benda bersejarah yang memiliki nilai historis dan spiritual tinggi:

1. Kereta Kencana

Ada beberapa kereta kencana bersejarah yang dipamerkan, di antaranya:

  • Kyai Garudayaksa: Kereta utama yang digunakan dalam upacara besar
  • Kyai Jaladara: Kereta untuk perjalanan Sultan ke luar Keraton
  • Kyai Wimanaputra: Kereta untuk upacara pernikahan kerajaan

2. Gamelan Pusaka

Beberapa set gamelan kuno yang masih dirawat dan dimainkan pada kesempatan khusus, seperti Gamelan Kyai Kanjeng Gunturmadu dan Gamelan Kyai Nagawilaga.

3. Senjata Pusaka

Berbagai senjata tradisional seperti keris, tombak, dan pedang yang memiliki nilai historis dan spiritual.

4. Wayang Koleksi Keraton

Koleksi wayang kulit dan wayang golek yang sangat berharga, beberapa di antaranya berusia ratusan tahun.

Tips Mengunjungi Keraton Yogyakarta

  1. Datang Pagi Hari: Untuk menghindari keramaian dan cuaca panas, terutama saat musim kemarau.
  2. Sewa Pemandu Resmi: Meski ada papan informasi di berbagai sudut, pengalaman Anda akan jauh lebih kaya dengan penjelasan dari pemandu resmi Keraton (tersedia dengan biaya tambahan sekitar Rp50.000-Rp100.000 per grup).
  3. Alokasikan Waktu Cukup: Untuk menjelajahi seluruh kompleks Keraton dengan nyaman, sediakan waktu minimal 2-3 jam.
  4. Kombinasikan dengan Destinasi Sekitar: Keraton berdekatan dengan Taman Sari, Alun-alun Kidul, dan Malioboro, sehingga bisa dikunjungi dalam satu hari yang sama.
  5. Perhatikan Jadwal Pertunjukan: Jika ingin menyaksikan pertunjukan seni, sesuaikan jadwal kunjungan Anda dengan jadwal pertunjukan.
  6. Bawa Air Minum dan Payung/Topi: Area Keraton cukup luas dan beberapa bagian terbuka, sehingga bisa terasa panas di siang hari.

Kuliner di Sekitar Keraton

Setelah puas menjelajahi Keraton, Anda bisa mencoba berbagai kuliner khas di sekitarnya:

  1. Warung Gudeg Yu Djum Wijilan: Meski Anda sudah mencoba Gudeg Yu Djum, cabang di Wijilan (dekat Keraton) menawarkan pengalaman berbeda.
  2. Bakpia Pathok 25: Toko bakpia terkenal yang tidak jauh dari kompleks Keraton.
  3. Es Krim Tentrem: Kedai es krim legendaris yang telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
  4. Warung Sate Klathak Pak Pong: Menawarkan sate kambing dengan tusukan jeruji sepeda yang khas.
  5. Angkringan sekitar Alun-alun: Tempat menikmati makanan ringan dan minuman hangat dengan suasana santai di malam hari.

Akomodasi di Sekitar Keraton

Bagi yang ingin menginap di sekitar Keraton, tersedia berbagai pilihan akomodasi:

  1. Hotel Mewah: The Phoenix Hotel, Royal Ambarrukmo Yogyakarta
  2. Hotel Butik: Dusun Jogja Village Inn, Adhisthana Hotel
  3. Penginapan Budget: Omah Pitoe, Sae Sae Hostel, berbagai homestay di kampung sekitar Keraton

Kesimpulan

Keraton Yogyakarta bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga jendela untuk melihat keagungan budaya dan sejarah Jawa yang masih hidup hingga kini. Dengan arsitektur megah, koleksi pusaka berharga, dan berbagai pertunjukan seni tradisional, Keraton menawarkan pengalaman wisata budaya yang mendalam dan berkesan.

Sebagai pusat budaya dan simbol identitas Yogyakarta, Keraton Yogyakarta Hadiningrat adalah tempat di mana masa lalu dan masa kini berpadu dengan harmonis, menunjukkan bagaimana tradisi dapat tetap relevan dalam kehidupan modern.

Jadi, kapan Anda berencana mengunjungi Keraton Yogyakarta dan merasakan sendiri kemegahan istana Sultan ini?


Artikel ini ditulis berdasarkan informasi terkini per Mei 2025. Jadwal pertunjukan dan harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.

Link ✅

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *